Bulan Sabit Bersanding Bintang Merupakan Fenomena Langit Okultasi Venus dan Bulan Sangat Dekat

Print Friendly, PDF & Email
image_pdfimage_print

LAMPUNG SELATAN, Exspost.com — Memasuki malam kedua Ramadan 1444 Hijriah, Jum’at 24 Maret 2023, dikejutkan dengan fenomena keindahan bulan sabit bersanding dengan bintang. Bahkan, fenomena itu dapat dinikmati secara jelas dengan mata telanjang.

Fenomena langit malam ini merupakan Venus dan Bulan berada dalam jarak yang sangat dekat dari Bumi. Peristiwa tersebut disebut dengan okultasi.

Menurut Peneliti Antariksa BRIN, Andi Pangerang, seperti dikutip dari situs Edukasi Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), okultasi adalah fenomena langit saat objek langit berjarak lebih dekat dari Bumi menghalangi objek langit berjarak lebih jauh dari Bumi.

Objek langit yang menghalangi objek langit lainnya memiliki lebar sudut yang lebih besar dibandingkan dengan objek yang dihalangi.

Kondisi ini berlawanan dengan transit di mana lebar sudut objek langit yang menghalangi objek yang lebih kecil dibandingkan objek langit yang menghalangi.

Ada tiga okultasi, yakni okultasi solar, okultasi lunar dan okultasi planeter.

Malam ini, fenomena langit yang terjadi adalah okultasi lunar, Venus dan Bulan. Okultasi ini terjadi saat Bulan menghalangi planet maupun bintang.

Fenomena okultasi Lunar yang dapat terjadi setiap tahun, yakni antara Merkurius, Venus dan Mars.

Okultasi bulan dengan Jupiter biasa terjadi setiap tiga tahun sekali, Saturnus setiap 2-5 tahun sekali, serta Uranus dan Neptunus akan berjarak dekat dengan Bulan 6-10 tahun sekali.

Mengenal fenomena langit okultasi

Menurut Andi, okultasi dibagi menjadi tiga, yakni Okultasi Solar, Okultasi Lunar dan Okultasi Planeter. Fenomena okultasi Solar terjadi saat Matahari menghalangi planet maupun bintang. Fenomena okultasi solar terjadi saat fase konjungsi solar atau konjungsi Matahari.

Fenomena langit ini sangat langka karena orbit planet yang memiliki kemiringan atau inklinasi berbeda-beda terhadap orbit Bumi.

Sementara Okultasi Planeter, merupakan fenomena yang jarang terjadi. Andi menjelaskan bahwa dalam rentang tahun 1700-2200 hanya terjadi 18 kali dengan 9 kali okultasi dan 9 kali transit.

Jarak antar dua okultasi Planeter berturut-turut yang terjadi dalam rentang waktu singkat terjadi selama enam tahun yakni pada tahun 1702-1708 dan terlama 274 tahun yakni pada tahun 1818, dan mungkin akan kembali terjadi pada tahun 2065.

Kendati demikian, fenomena langit yakni okultasi tidak selalu sama di belahan bumi ini. Kemungkinan okultasi Lunar untuk planet-planet Jovian, kata Andi, dapat terjadi sekali seumur hidup untuk lokasi yang sama.

Sementara itu, fenomena okultasi Lunar yang terjadi malam ini, antara Venus dan Bulan malam ini menghiasi langit malam di Indonesia. Dapat diamati di seluruh Indonesia, seperti di Kalimantan Utara, seperti Tarakan, Malinau dan Nunukan, termasuk Provinsi Lampung. **

banner 828x269

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *